Raih Suksesmu , Tetap lah menjadi Pribadi yang baik untuk Semua orang yang menyayangimu ....!!!!

Raih Cita - Cita mu Setinggi mungkin Raih Suksesmu , Tetap lah menjadi Pribadi yang baik untuk Semua orang yang menyayangimu ....!!!!

Selasa, 18 Desember 2012

:" RESPIRASI "


Respirasi

Respirasi merupakan proses pertukaran gas yang keluar masuk saluran pernafasan yang melibatkan sistem kardiovaskuler dan kondisi hematologis.
Kandungan oksigen di udara bebas (atmosfir) mengandung konsentrasi sebesar 21 %, melalui mekanisme ventilasi akan masuk ke alveoli kemudian terjadi proses pertukaran gas yang disebut proses difusi. Difusi adalah suatu perpindahan/ peralihan Odari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dimana konsentrasi Oyang tinggi di alveoli akan beralih ke kapiler paru dan selanjutnya didistribusikan melalui darah dalam 2 (dua) bentuk yaitu :
1. 1,34 ml Oterikat dengan 1 gram Hemoglobin (Hb) dengan persentasi kejenuhan yang disebut dengan “Saturasi O2” (SaO2),
2. 0,003 ml Oterlarut dalam 100 ml plasma pada tekanan parsial Odi arteri (PaO2) 1 mmHg.
Kedua bentuk pengangkutan ini disebut sebagai kandungan Oatau “Oxygen Content” (CaO2) dengan formulasi :
CaO= (1,34 x Hb x SaO2) + (0,003 x PaO2)
Sedangkan banyaknya Oyang ditransportasikan dalam darah disebut dengan “Oxigen Delivery” (DO2) dengan rumus :
DO= (10 x CaO2) x CO
Yang mana CO adalah “Cardiac Output” (Curah Jantung). Curah jantung sangat tergantung kepada besar dan ukuran tubuh, maka indikator yang lebih tepat dan akurat adalah
dengan menggunakan parameter “Cardiac Index” (CI). Oleh karena itu formulasi DOyang lebih tepat adalah :
DO= (10 x CaO2) x CI
Selanjutnya Odidistribusikan ke jaringan sebagai konsumsi O(VO2) Nilai VOdapat diperoleh dengan perbedaan kandungan Oarteri dan vena serta CI dengan formulasi sebagai berikut :
VO= (CaO– CvO2) x CI
Selain faktor difusi dan pengangkutan Odalam darah maka faktor masuknya Okedalam alveoli yang disebut sebagai ventilasi alveolar.

Ventilasi Alveolar

Ventilasi alveolar merupakan salah satu bagian yang penting karena Opada tingkat alveoli berperan utama dalam proses difusi. Besarnya ventilasi alveolar berbanding lurus dengan banyaknya udara yang masuk keluar paru, laju nafas, udara dalam jalan nafas serta keadaan metabolik.
Banyaknya udara keluar masuk paru dalam setiap kali bernafas disebut sebagai “Volume Tidal” (VT) yang bervariasi tergantung pada berat badan. Nilai VT normal pada orang dewasa berkisar 500 – 700 ml dengan menggunakan “Wright’s Spirometer”. Volume nafas yang berada di jalan nafas dan tidak ikut dalam pertukaran gas disebut sebagai “Dead Space” (VD) (Ruang Rugi) dengan nilai normal sekitar 150 – 180 ml yang terbagi atas tiga yaitu :
1. Anatomic Dead Space,
2. Alveolar Dead Space,
3. Physiologic Dead Space.
Anatomic Dead Space yaitu volume nafas yang berada di dalam mulut, hidung dan jalan nafas yang tidak terlibat dalam pertukaran gas.
Alveolar Dead Space yaitu volume nafas yang telah berada di alveoli, akan tetapi tidak terjadi pertukaran gas yang dapat disebabkan karena di alveoli tersebut tidak ada suplai darah. Dan atau udara yang ada di alveoli jauh lebih besar jumlahnya dari pada aliran darah pada alveoli tersebut.
Ventilasi alveolar dapat diperoleh dari selisih volume Tidal dan ruang rugi, dengan laju nafas dalam 1 menit.
VA = (VT – VD) x RR
Sedangkan tekanan parsial Odi alveolar (PaO2) diperoleh dari fraksi Oinspirasi (FiO2) yaitu 20,9 % yang ada di udara, tekanan udara, tekanan uap air, tekanan parsial COdi arteri (PaCO2).
PaO= FiO(760 – 47) – (PaCO: 0,8)
Demikian faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi dimana respirasi tidak saja pertukaran gas pada tingkat paru (respirasi eksternal) tetapi juga pertukaran gas yang terjadi pada tingkat sel (respirasi internal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar